Wednesday, May 29, 2013

(AK1) Instalasi Ubuntu Server 10.10

Instalasi Ubuntu Server 10.10

Instalasi Ubuntu Server 10.10Ubuntu Server adalah varian dari Distri Linux Ubuntu yang dispesialisasikan untuk kebutuhan penggunaan dalam hal server. pada kesempatan ini saya akan mencoba memaparkan langkah-demi langkah dalam melakukan instalsai Ubuntu Server 10.10. Namun sebelum melakukan instalasi ada baiknya kita mengetahui spesifikasi minimun yang dibutuhkan oleh Ubuntu Server 10.10. Spesifikasi minimal perangkat keras yang dapat digunakan untuk Ubuntu Server 10.10 adalah sebagai berikut:
  1. Processor : x86 / AMD64
  2. Memori : 128MB
  3. Hard Disk
    • Sistem Dasar : 500MB
    • Semua Tugas : 1GB
Pada kesempatan ini saya menggunakan komputer yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:
  1. Processor : Pentium 4
  2. RAM : 512 MB
  3. Hard Disk : 50GB
Berikut ini akan dijelaskan langkah demi langkah dalam melakukan instalasi Ubuntu Server 10.10:
  • Nyalakan komputer yang akan diinstalkan Ubuntu Server 10.10 dan pastikan CD instalasi Ubuntu Server 10.10 sudah ada dalam CD-ROM dari komputer tersebut.
  • Masuk ke pengaturan BIOS dari komputer untuk mengatur firt boot agar langsung membaca CD-ROM dengan menekan tombol F2 atau Del atau F12 (masing-masing komputer berbeda). Maka akan muncul jendela pengaturan. Masuk ke tab Boot dan geser CD-ROM ke urutan paling atas. Lalu tekan F10untuk keluar dan menyimpan pengaturan.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (1)
  • Komputer akan restart dan kembali melakukan booting. Untuk kali ini pengguna tidak menekan apapun, biarkan saja sampai muncul jendela yang mengharuskan pengguna untuk memilih salah satu bahasa yang akan digunakan untuk interface Ubuntu Server 10.10 dan bukan bahasa dalam instalasi. Pada kesempatan ini saya menggunakan English.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (2)
  • Setelah memilih bahasa, pengguna akan diteruskan ke tampilan jendela utama. Pengguna diharuskan memilih salah satu dari enam pilihan yang ada. Karena disini saya akan melakukan instalasi, maka saya memilih pilihan yang pertama, yaitu Install Ubuntu Server.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (3)
  • Jendela selanjutnya pengguna akan dihadapkan lagi pada pemilihan bahasa. Namun untuk bahasa yang akan dipilih pada tahap ini adalah bahasa yang digunakan untuk proses instalasi. Disini saya masih tetap menggunakan English.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (4)
  • Langkah berikutnya adalah menentukan negara. Pada tampilan awal dari jendela pemilihan negara, tidak terdapat pilihan Indonesia, jadi saya memilih Other kemudian memilih Asia lalu memilih Indonesia.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (5)
  • Selanjutnya pengguna akan ditanyakan apakah ingin melakukan tes pada papan ketik (keyboard) yang digunakan, saya menjawab No, karena saya merasa tidak perlu melakukannya.
  • Masih berhubungan dengan papan ketik yang digunakan, tahap selanjutnya pengguna harus menentukan jenis papan ketik yang digunakan. Rata-rata papan ketik yang beredar di Indonesia adalah papan ketik dengan standar USA. Untuk itu saya memilih USA sebagai Origin of the Keyboard dan Keyboard Layout.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (6)
  • Langkah selanjutnya adalah menentukan primary network interface. Karena pada tutorial ini saya menggunakan dua buah ethernet card yang saya pasangkan di komputer, maka Ubuntu Server akan menanyakan manakah ethernet card yang menjadi primary. Saya memilih eth0 yang menjadi primary ethernet card.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (7)
  • Setelah menentukan primary network interface, Ubuntu Server akan langsung mencari DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yang terkoneksi ke network interface Ubuntu Server. Karena Ubuntu Server belum terkoneksi dengan jaringan apapun, saya menekan Cancel.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (8)
  • Selanjutnya pengguna dihadapkan pada tahap penentuan konfigurasi jaringan. Saya akan melakukan konfigurasi jaringan pada saat setelah Ubuntu Server 10.10 ini selesai diinstal, jadi untuk tahap ini saya memilih Do not configure the network at this time.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (9)
  • Proses selanjutnya adalah memasukkan nama host dari server yang akan dibangun ini. Disini saya memberikan nama server01. Pemberian nama host ini tidak membenarkan adanya spasi.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (10)
  • Selanjutnya pengguna diharuskan memilih zona waktu (time zone) sesuai dengan kota pengguna. Karena pada langkah sebelumnya saya sudah memilih Indonesia sebagai negara saya, maka disini terdapat empat pilihan yaitu: Jakarta, Pontianak, Makasar, Jayapura, dan terdapat satu pilihan Select from worldwide listjika zona waktu yang diinginkan tidak ada yang sesuai. Pada tutorial ini saya memilih Jakarta, karena sesuai dengan zona waktu saya berada.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (11)
  • Langkah selanjutnya adalah menetukan metode dalam memberikan partisi hard disk. Pada tutorial ini saya menggunakan metode Manual, karena saya ingin menentukan partisi sendiri.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (12)
  • Proses berikutnya adalah melakukan partisi hard disk, karena sebelumya saya memilih melakukan partisi secara manual. Pilih hard disk yang akan dipartisi atau dibagi. Pada tutorial ini hard disk yang saya gunakan dikenal dengan nama SCSI3 (0,0,0) (sda).
  • Setelah dipilih maka akan muncul dialog yang menanyakan apakah pengguna akan membuat partition tableyang baru atau akan menggunakan yang lama. Pada tutorial ini saya memilih Yes karena saya akan membuatpartition table yang baru dan menghapus yang lama.
  • Selanjutnya masih dalam tahap melakukan partisi hard disk. Pada langkah ini pengguna diharuskan membuat sebuah partisi baru dengan memilih hard disk kosong yang telah dibuat partition table-nya dan berstatusFREE SPACE dan belum memiliki format. Pada tutorial, ini pertama kali saya akan membuat partisi swap, dimana partisi ini digunakan untuk membantu kerja RAM pada komputer apabila sewaktu-waktu RAM tidak sanggup menangani kerja yang berlangsung.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (13)
  • Tampilan berikutnya yang muncul adalah pertanyaan apa yang akan dilakukan oleh pengguna untuk free spaceini. Karena tujuannya adalah untuk membuat partisi yang baru, saya memilih Creat a new partition.
  • Setelah itu pengguna diwajibkan untuk memasukkan kapasitas dari partisi yang akan dibuat, yaitu partisiswap. Dalam membuat partisi swap terdapat formulasi yang bisa dijadikan acuan, yaitu apabila RAM berkapasitas lebih kecil 1GB maka jumlah swap yang disarankan adalah 2 x jumlah RAM, sedangkan jika RAM lebih besar atau sama dengan 1GB maka jumlah partisi swap yang disarankan adalah 1 x jumlah RAM. Namun aturan ini hanya berlaku untuk RAM yang tergolong berukuran kecil, apabila RAM yang digunakan sudah tergolong berkapasitas besar, maka partisi swap tidak perlu terlalu besar. Pada kesempatan ini saya menggunakan RAM sebesar 512MB, jadi kapasitas swapyang saya berikan adalah sebesar 1 GB.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (14)
  • Pengguna akan ditanya lagi terkait tipe dan lokasi dari partisi. Untuk tipe saya menggunakan Primary dan untuk lokasi, saya meletakkannya pada posisi Beginning.
  • Langkah berikutnya adalah melakukan pengaturan dari partisi swap. Pada Use as, saya memilih swap areakarena memang partisi ditujukan untuk swap. Pilih Done setting up the partition yang menandakan pengaturan swap telah selesai.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (15)
  • Berikutnya adalah membuat partisi untuk sistem. Langkah-langkah yang dilalui hampir sama dengan membuat partisi swap yang diawali dari nomor 17, yaitu dengan memilih partisi yang berstatus FREE SPACE dan belum memiliki format file system, setelah itu pilih Create a new partition.
  • Kemudian memberikan kapasitas yang akan digunakan oleh partisi tersebut, karena saya ingin menggunakan semua partisi sisa dari swap tadi (41,9 GB), maka saya langsung saja menekan tombol Enter. Sedangkan untuk tipe dan lokasi masih sama dengan swap, yaitu bertipe Primary dan lokasi Beginning.
  • Untuk pengaturan partisi (Partition settings) hal yang dilakukan yaitu: pada Use as saya menggunakan JFS journaling file system. Pada Label saya memasukkan SYSTEM. Label digunakan untuk penamaan, jadi bisa apa saja yang diinginkan pengguna. Kemudian pilih Done setting up the partition yang artinya pengaturan partisi sistem sudah selesai.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (16)
  • Pembagian partisi hampir selesai dilakukan. Selanjutnya saya memilih Finish partitioning and write changes to disk untuk menyelesaikan pembagian partisi hard disk. Ubuntu Server akan memperlihatkan summary dari pembagian partisi yang sudah dilakukan, dalam tampilan ini pengguna juga akan ditanya apakah ingin menerapkannya kedalam hard disk, agar hard disk segera dapat digunakan saya menjawab Yesdan instalasi sistem dasar pun dilakukan.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (17)
  • Selanjutnya pengguna akan dihadapkah pada proses pemberian user dan password. Untuk yang pertama dilakukan adalah pemberian nama lengkap dari pengguna yang akan menggunakan sistem. Pada tutorial ini saya memasukkan nama saya yaitu Adam Kurniawan Mrg. Selanjutnya memasukkan user yang akan digunakan sebagai user login. Untuk ini saya memasukkan adamkurniawan. Proses berikutnya memasukkan passwordyang akan digunakan untuk masuk ke sistem sebanyak dua kali. Kemudian Ubuntu Server menanyakan apakah pengguna ingin melakukan enskripsi terhadap home direcorty pengguna. Pada praktek ini saya menjawab No.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (18)
  • Proses berikutnya Ubuntu Server akan menanyakan apakah pengguna ingin melakukan pembaharuan otomatis menggunakan internet atau tidak. Pada tutorial ini saya memilih No automatic update karena saya merasa tidak perlu melakukannya.
  • Tahap berikutnya adalah memilih peragkat lunak apa saja yang ingin dipasangkan di Ubuntu Server. Secaradefault Ubuntu Server 10.10 menyediakan perangkat lunak yang biasanya berjalan di server. Perangkat lunak yang disediakan oleh Ubuntu Server adalah sebagai berikut: DNS server, LAMP server, Mail server, OpenSSH server, PostgreSQL database, Print server, Samba file server, Tomcat Java server, dan Virtual Machine host. Untuk tutorial ini agar tidak terjadi loss dependecy, maka saya memilih semuanya, karena apabila sewaktu-waktu ada dari perangkat lunak diatas yang dibutuhkan untuk keperluan yang tidak diduga,administratortidak repot melakukan instalasi kembali.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (19)
  • Setelah menekan tombol Enter, maka instalasi pun dimulai. Ditengah-tengah proses instalasi pengguna akan diminta memasukkan password untuk MySQL sebanyak dua kali. Masukkan password yang dinginkan dan dianggap aman. Masih pada proses instalasi perangkat lunak, kembali pengguna akan ditanya apakah ingin melakukan konfgurasi Postfix atau tidak. Postfix sendiri adalah perangkat lunak yang digunakan untuk Mail server. Pada kesempatan ini saya memilih No configuration. Proses instalasi dilanjutkan.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (20)
  • Setelah proses instalasi perangkat lunak selesai, pengguna akan kembali dihadapkan pada pilihan apakah pengguna ingin melakukan instalasi GRUB boot loader. Pada tutorial ini saya memilih Yes.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (21)
  • Setelah Grub Loader selesai diinstal, maka itu menandakan bahwa instalasi Ubuntu Server sudah selesai dilakukan. Selain itu ditandakan juga dengan munculnya tampilan baru Finish the installation. Pilih Continue, maka komputer akan melakukan restart, dan jangan lupa mengubah kembali fisrboot-nya ke hard drive.
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (22)
  • Setelah first boot diubah ke hard drive dan maka setelah selesai booting akan langsung muncul tampilan awal dari Ubuntu Server 10.10 yang langsung meminta pengguna untuk login dengan tampilan CLI (Command Line Interface).
Instalasi Ubuntu Server 10.10 (22)
Semoga tutorial ini bisa membantu bagi Anda yang ingin melakukan instalasi Ubuntu Server 10.10. Selamar mencoba dan tetap semangat dalam belajar.

(AK2) konfugurasi ip address, nat, dns pd ubuntu server 10.10

Konfigurasi IP Address, DNS, dan NAT Pada Ubuntu Server 10.10

Konfigurasi IP Address, DNS, dan NAT Pada Ubuntu Server 10.10Antar muka dari Ubuntu Server 10.10 adalah text mode, tidak ada jendela, tidak ada klik, drag and drop, dan sebagainya yang biasa dilakukan pada mode GUI (Graphic User Interface), semua operasi pada Ubuntu Server dilakukan dengan mengetikkan secara manual perintah melalui papan ketik (keyboard). Sebenarnya Ubuntu Server 10.10 juga bisa dibuat dengan mode GUI, namun itu akan sangat memberatkan bagi server, karena harus melakukan instalasi mode GUI yang memakan banyak sumber daya, terutama Memory dan Hard Disk, selain itu juga, pada dasarnya tingkat keamanan dengan menggunakan mode CLI akan lebih baik ketimbang menggunakan mode GUI.
Artikel ini adalah lanjutan dari artikel saya yang berjudul Instalasi Ubuntu Server 10.10. Agar Ubuntu Server 10.10 bisa melakukan koneksi ke jaringan, baik itu jaringan lokal maupun internet, maka langkah awal yang dilakukan adalah melakukan konfigrasi alamat IP. Untuk mengkonfigurasi alamat IP langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  • Masuklah menggunakan username dan password yang telah diatur pada langkah sebelumnya. Pada artikel ini userame yang saya gunakan adalah adamkurniawan dan password saya juga adamkurniawan. Untuk password tidak akan terlihat pada saat diketikkan karena alasan keamanan. Tekan tombol Enter jika sudah yakin memasukkan username dan password dengan benar.
  • Setelah berhasil masuk akan diperlihatkan kapan pengguna adamkurniawan terakhir login. Pada baris paling bawah terlihat tulisan adamkurniawan@server01:~$, ini berarti pengguna dengan id adamkurniawan masih berstatus sebagai pengguna biasa dan belum bisa melakukan pengaturan. Agar bisa melakukan pengaturan, pengguna harus masuk sebagai mode root atau mode tertinggi dalam sistem (administrator) dengan mengetikkan perintah sudo su, maka akan akan muncul tulisan [sudo] password for adamkurniawan: itu berarti sistem meminta password agar pengguna dengan id adamkurniawan bisa masuk sebagai mode root. Password yang digunakan untuk mode root ini adalah password yang sama yang digunakan untuk login pada awal tadi. Masukkan password-nya dan tekan Enter. Jika password yang dimasukkan benar, maka akan muncul tulisan root@server01:/home/adamkurniawan#, ini berarti pengguna dengan id adamkurniawan sudah masuk sebagai mode root dan sudah bisa melakukan konfigurasi.
  • Sebelum melakukan konfigurasi pada alamat IP, cek terlebih dahulu apa nama kartu jaringan (ethernet) yang tersedia yang bisa digunakan dengan mengetikkan: # ifconfig –a | more. Penamaan kartu jaringan pada sistem Linux diawali dengan eth lalu diikuti dengan nomor kartu jaringannya yang dimulai dengan 0, misal eth0, eth1, eth2, dan seterusnya. Karena pada artikel ini saya menggunakan dua buah kartu jaringan maka setelah diketikkan # ifonfig –a | more, didapati bahwa nama kartu jaringan yang saya miliki pada sistem linux dikenal dengan nama eth0 dan eth1.
Konfigurasi IP Address, DNS, dan NAT Pada Ubuntu Server 10.10 (1)
  • ketikkan perintah # nano /etc/network/interfacesuntuk mulai melakukan konfigurasi alamat IP Ubuntu Server 10.10. Pada baris paling akhir ketikkan skrip berikut:auto eth0 iface eth0 inet static
    address 192.168.6.200
    netmask 255.255.255.0
    gateway 192.168.6.254Skrip diatas adalah skrip yang digunakan untuk melakukan pengaturan kartu jaringan pertama (eth0) yang akan dihubungkan ke internet. Alamat IP yang saya berikan harus satu segmen dengan jaringan yang ada di atas Ubuntu Server 10.10 yang saya gunakan dan gateway dari kartu jaringan pertama juga harus merupakan alamat IP dari perangkat yang bertindak sebagai gerbang dari Ubuntu Server 10.10 yang saya gunakan ke internet. Sedangkan untuk pengaturan kartu jaringan kedua yang akan digunakan sebagai interface ke jaringan lokal adalah sebagai berikut:auto eth1
    iface eth1 inet static
    address 10.10.1.254
    netmask 255.255.255.0Jika telah selesai tekan tombol Ctrl + O untuk menyimpan konfigurasi yang telah dilakukan, berikan nama berkas konfigurasi yang baru saja dibuat, pada artikel ini saya tidak memberikan nama baru, jadi saya langsung saja menekan tombol Enter. Kemudia tekan tombol Ctrl + X untuk keluar. Restart kartu jaringan menggunakan perintah # /etc/init.d/networking restart agar konfigurasi yang baru saja dilakukan bisa terbaca oleh sistem.
  • Pada umumnya, jika kartu jaringan belum pernah dikonfigurasi menggunakan Ubuntu Server 10.10 atau Ubuntu Server 10.10 yang digunakan masih baru diinstal (fresh install), kartu jaringan yang tertanam di komputer sudah terbaca namun belum aktif. Untuk melihat apakah kartu jaringan sudah aktif atau belum, ketikkan perintah # ifconfig. Pada artikel ini, kartu jaringan yang saya gunakan belum aktif.
Konfigurasi IP Address, DNS, dan NAT Pada Ubuntu Server 10.10 (2)
  • Untuk mengaktifkannya ketikkan perintah # ifconfig eth0 up (mengaktifkan kartu jaringan pertama) dan # ifconfig eth1 up (mengaktifkan kartu jaringan kedua). Setelah itu restart kembali kartu jaringan menggunaka# /etc/init.d/networking restart. Jika dilakukan pengecekan kembali menggunakan perintah # ifconfig, maka akan bisa dilihat bahwa kartu jaringan sudah aktif dan sudah memiliki alamat IP sesuai dengan yang sudah di konfigurasi.
Konfigurasi IP Address, DNS, dan NAT Pada Ubuntu Server 10.10 (3)
  • Langkah selanjutnya adalah memberikan DNS (Domain Name System). DNS digunakan sebagai penerjemah dari nama domain ke alamat IP, dan sebaliknya, yaitu dari alamat IP ke nama domain. Jadi apabila pengguna mengetikkan google.com di web browser, maka itu berarti pengguna memanggil alamat IP dari google.com yaitu 74.125.71.103. Untuk mengatur DNS di Ubuntu Server 10.10 pengguna harus membuat sebuah berkas baru bernama resolv.conf yang diletakkan di direktori /etc dengan mengetikkan # touch /etc/resolv.conf,namun sebelumnya pengguna harus masuk ke dalam mode root. Setelah berhasil membuatnya, selanjutnya adalah mengisi berkas resolve.conf tersebut dengan alamat IP yang bisa menerjemahkan nama domain ke alamat IP dan sebaliknya, dengan cara mengetikkan perintah # nano /etc/resolv.conf. Kemudian ketikkannameserver dan diikuti dengan alamat IPyang bisa digunakan sebagai DNS, pada artikel ini saya menggunakan 2 buah DNS, yaitu 192.168.4.254 yang merupakan alamat IP gateway Ubuntu Server 10.10 dan 8.8.8.8 yang merupakan alamat penyedia DNS yang dibuat oleh Google. Jadi penulisannya adalah sebagai berikut:nameserver 192.168.4.254
    nameserver 8.8.8.8Simpan dengan menekan Ctrl + O, tekan tombol Enter untuk replace nama yang lama dan tekan Ctrl + X untuk keluar. Lakukan kembali restart jaringan dengan mengetikkan # /etc/init.d/networking.
Konfigurasi IP Address, DNS, dan NAT Pada Ubuntu Server 10.10 (4)
  • Tahap berikutnya adalah melakukan pengecekan apakah Ubuntu Server 10.10 sudah bisa melakukan koneksi ke internet dan apakah DNS sudah bekerja dengan baik. Cara melakukannya adalah dengan melakukan ping ke sebuah alamat domain. Pada artikel ini, saya melakukan pengecekan dengan melakukan ping ke domain yahoo.com. Perintah yang diketikkan adalah # ping yahoo.com. disini saya sudah mendapatkan balasan dari yahoo.com dan berarti Ubuntu Server 10.10 yang digunakan sebagai server sudah terkoneksi ke internet dengan baik, begitu juga dengan DNS-nya.
Konfigurasi IP Address, DNS, dan NAT Pada Ubuntu Server 10.10 (5)
  • Selanjutnya, lakukan konfigurasi agar semua klien yang berada pada jaringan lokal bisa mengakses ke jaringan yang berada di jaringan luar (internet) atau melakukan NAT. Jika tidak dikonfigurasi maka paket-paket yang berasal dari kartu jaringan lokal (eth1) tidak akan bisa diteruskan ke kartu jaringan yang mengarah ke internet (eth0). Caranya adalah dengan mengetikkan perintah berikut ini: iptables –t nat –A POSTROUTING –o eth0 –j MASQUERADE, lalu tekan Enter. Jika ingin rule ini dijalankan pada saat komputer dinyalakan, maka ketikkanlah rule diatas pada file /etc/rc.local sebelum baris exit 0.


(AK3) SETTING SQUID DI UBUNTU SERVER 10.10


Penggunaan Squid Sebagai Proxy Server Di Ubuntu Server 10.10Squid adalah program proxy server yang tersedia secara opensource yang sangat banyak kegunaannya, salah satunya adalah melakukan cache terhadap konten dari sebuah website. Jadi apabila sebuah situs pernah dibuka oleh salah satu anggota jaringan, maka Squid akan menyimpan konten situs tersebut kedalamhard disk atau memori dari komputer, sehingga jika salah satu anggota jaringan membuka situs yang sama, anggota jaringan tersebut tidak perlu mengakses ke internet, dia hanya perlu mengkases cache yang sudah disimpan oleh Squid tadi, yang berakibat proses dalam membuka situs akan menjadi lebih cepat dan tentunya akan menghemat bandwidth.
Penggunaan Squid Sebagai Proxy Server Di Ubuntu Server 10.10 (1)
Program Squid adalah program yang saat ini paling banyak digunakan oleh administrator jaringan sebagai programproxy server. Squid hanya bisa dijalankan di sistem operasi Linux seperti fedora, RedHat, Mandriva, OpenSUSE, dan lain-lain termasuk Ubuntu. Perlu diinformasikan bahwa tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan saya yang berjudul, Instalasi Ubuuntu Server 10.10 dan Konfigurasi IP Address Ubuntu Server 10.10.
Instalasi dan Konfigurasi Squid Di Ubuntu Server 10.10
Untuk bisa menggunakan Squid langkah pertama yang dilakukan adalah menginstal paket Squid kedalam Ubuntu Server, karena Ubuntu Server belum menyertakan Squid di dalamnya. Caranya adalah dengan masuk ke Ubuntu Server sebagai root dan ketikkan apt-get install squid, maka proses unduh dan instalasi Squid akan berlangsung sekaligus. Proses ini tidak akan memakan waktu yang lama, karena ukuran Squid yang tidak terlalu besar. Pada tutorial ini saya menggunakan Squid versi 2.7 STABLE9.
Penggunaan Squid Sebagai Proxy Server Di Ubuntu Server 10.10 (2)
Setelah selesai, langkah berikutnya adalah melakukan konfigurasi Squid. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
  1. Buat sebuah direktori tempat cache akan disimpan. Pada tutorial ini saya akan menyimpan cache di direktori /(root), ketikkan perintah mkdir /cache. Lalu ubah hak aksesnya menjadi proxy agar bisa diakses oleh Squid dengan perintah: chown proxy:proxy /cache.
  1. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada berkas Squid. Berkas konfigurasi Squid berada di bawah direktori/etc/squid dengan nama squid.conf. Namun terlebih dahulu ubah hak aksesnya menjadi proxy, dengan mengetikkan perintah chown proxy:proxy /etc/squid/squid.conf. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada berkas squid.conf dengan mengetikkan nano /etc/squdi.squid.conf.
  1. Carilah baris http_port 3128 dengan menekan tombol Ctrl + W (fasilitas search pada nano), lalu ketikkanhttp_port 3128, setelah ditemukan tambahkan kata transparent pada akhir baris, sehingga menjadihttp_port 3128 transparent. Ini dibuat untuk membuat proxy menjadi transparan, sehingga web browser yang digunakan pengguna tidak perlu mengatur proxy secara manual menggunakan port 3128 yang merupakan port default dari proxy. Port ini bisa diganti sesuka hati, namun seluruhnya harus sama. Pengaturan ini juga harus dikolaborasikan dengan iptables yang akan dipaparkan selanjutnya.
  1. Kemudian cari baris cache_effective_user proxy, setelah ditemukan, pada awal baris ada tanda pagar (#), hilangkan tanda pagar tersebut agar bisa dieksekusi oleh Squid, jika tidak, maka Squid akan menganggap baris tersebut hanya komentar. Tepat dibawah baris cache_effective_user proxy tambahkancache_effective_group proxy. Ini digunakan untuk mendefenisikan bahwa proxy adalah user dan group yang memiliki hak akses untuk Squid.
Penggunaan Squid Sebagai Proxy Server Di Ubuntu Server 10.10 (3)

  1. Cari baris cache_mgr webmaster, setelah ditemukan, hilangkan tanda pagar yang ada di awal baris, kemudian ganti kata webmaster menjadi alamat email administrator yang bisa dihubungi oleh klien. Contohnya seperti ini cache_mgr adamkurniawan02@yahoo.co.id. Ini digunakan, apabila pada saat terjadi kesalahan pada proxy, maka browser akan menampilkan halaman error yang mencantumkan alamat email administrator.
  1. Cari lagi baris cache_dir ufs /var/spool/squid 100 16 256, hilangkan tanda pagar yang ada di awal baris, kemudian ubah baris ini menjadi cache_dir ufs /cache 1024 16 256. Baris ini menyatakan dimana cache akan disimpan, pada awal konfigurasi saya telah membuat folder yang digunakan untuk menyimpan cache. Kemudian jenis sistem storage yang digunakan (ufs). Kapasitas hard disk yang digunakan untuk cache adalah sebesar 1024 MB, jumlah subdirektori tingkat pertama dalam direktori cache adalah 16 dan jumlah subdirektori tingkat kedua yang dibuat dalam direktori cache tingkat pertama adalah 256.
Penggunaan Squid Sebagai Proxy Server Di Ubuntu Server 10.10 (4)
  1. Cari baris cache_mem 8 MB. Ini adalah baris untuk mengatur jumlah RAM (Random Access Memory) yang digunakan untuk cache. Kecepatan baca RAM lebih tinggi dari pada hard disk namun karena kapasitasnya yang tidak terlalu besar menyebabkan penggunan RAM untuk cache menjadi sangat terbatas. Pada tutorial ini saya menggunakan 16 MB. Maka barisnya ini menjadi cache_mem 16 MB, dan jangan lupa untuk menghilangkan tanda pagarnya.
  1. Masih dengan menekan tombol Ctrl + W, cari lagi baris acl to_localhost dst 120.0.0.0/8 0.0.0.0/32. Tepat dibawah baris tersebut ketikkan:
    acl laboratorium src 10.10.1.0/24
    http_access allow laboratorium
    Dua baris diatas digunakan untuk memberikan akses kontrol kepada jaringan dengan network id 10.10.1.0, yaitu jaringan yang saya miliki. Dengan dua baris diatas juga, maka selain jaringan dengan network id 10.10.1.0 tidak akan bisa terkoneksi ke jaringan luar, karena Squid tidak mengizinkannya.
Penggunaan Squid Sebagai Proxy Server Di Ubuntu Server 10.10 (5)
Setelah semua langkah diatas dilakukan, tekan Ctrl + O untuk menyimpan konfigurasi, kemudian tekan tombolEnter. Sampai disini Squid telah selesai dikonfigurasi.
Langkah terakhir yang dilakukan adalah menyempurnakan tranparan proxy dengan iptables yang sebelumnya sudah diatur. Ketikkan skrip berikut ini: iptables –t nat –A PREROUTING –p tcp –s 10.10.1.0/24 – -dport 80 –j REDIRECT – -to-port 3128, kemudian tekan Enter. Dengan skrip iptables diatas, maka semua paket yang berasal dari port 80 akan dibelokkan ke port 3128 (port Squid). Sehingga paket akan dipaksa melewati Squid, sehingga bisa tersaring.
Skrip iptables diatas harus dkietikkan ulang jika komputer server melakukan restart, karena bersifat sementara. Untuk itu, agar skrip iptables diatas berjalan pada saat komputer dinyalakan, maka bukalah berkas /etc/rc.local dan letakkan skrip tersebut sebelum bari exit 0, jika sudah simpan dengan Ctrl + O.
Penggunaan Squid Sebagai Proxy Server Di Ubuntu Server 10.10 (6)
Setelah seluruh pengaturan selesai dilakukan, baik dari alamat IP, DNS, WebHTB, dan juga proxy, lakukan restart terhadap Ubuntu Server dengan mengetikkan sudo init 6 atau sudo reboot. Setelah restart dan jika tidak ada kesalahan dalam pengaturan, maka Ubuntu Server 10.10 siap untuk digunakan sebagai gateway dan proxy server.
Mau copy paste tulisan ini? Baca ini dulu ya…
http://www.adamkurniawan.com/copyright/

sumber: http://www.adamkurniawan.com/copyright/

Monday, May 27, 2013

setting nat pada mikrotik via winbox

Setting NAT Pada Router MikroTik Via Winbox


NAT (Natwork Address Translation)

Pengertian NAT pada jaringan komputer, NAT adalah Singkatan dari “Network Address Translation” NAT menerjemahkan alamat IP dari komputer dalam jaringan lokal untuk satu alamat IP, biasanya menggunakan IP publik atau IP addres yang di berikan oleh provider. Alamat IP address ini sering digunakan oleh router yang menghubungkan komputer ke Internet. Router dapat terhubung ke modem DSL, modem kabel, garis T1, atau bahkan modem dial-up

A.  Jalankan program winbox (winbox.exe) 
B.   Melakukan scan router dan masuk dengan password untuk memulai konfigurasi
       a.       Untuk scan router. Setelah routernya ter scan lalu pilih router yang akan di setting.
       b.       kemudian login dengan “admin” tanpa tanda petik. Untuk password kosongkan.
       c.       Lalu klik conect. Maka akan tampilan jendela seperti di waha ini.

gambar diatas merupakan jendela utama winbox yang memuat menu utama untuk mengkonfigurasi router
C.       Seting IP address

      1.       Klik IP
      2.       Pilih addres
      3.       Klik add
      4.       Masukan IP address dari ISP dan jangan lupan untuk memberikan / (slash)
      5.       In interface pilih ether2 (penempatan ethernet ini tergantung pada pemasangan cabel jaringan/utp          
             yang  dapat meng akses internet) . LALU KLIK APPLY KEMUDIAN OK. 

        6.       Klik add
        7.       Address isi dengan IP address local kelas C yang biasa digunakan untuk LAN contoh:       
              192.168.1.1/24  (/24 adalah untuk menentukan berapa banyak client nanti yang bisa terhubung ke  
              router ini dengan perangkat tambahan seperti HUB)
        8.       Jika input akses internetnya masuk dari ether2 maka sekarang kita seting untuk keluaran nya pada  
               ether3 yang akan dihubungkan ke jaringan lokal.
D.       Setting IP Router untuk GATEWAY

         9.       Pilih menu IP
         10.   Lalu Routes
         11.   Klik add
         12.   Isi gateway nya saja (dimana gateway ini adalah gateway dari IP yang di tanam dari ether2 tadi )      
               defalut gateway nya contoh 10.10.7.1 dan untuk angka-angka yang lain nya akan keluar dengan 
               sendirinya . klik apply lalu ok.
E.       Setting DNS 


         13.   Pilih menu IP
         14.   Lalu DNS
         15.   Klik setting
         16.   Untuk server isi dengan DNS yang diberikan oleh provider internet, lalu klik ok.

         17.   masih di DNS klik IP
         18.   DNS
         19.   Add
         20.   Name untuk nama DNS bebas  (sesuai keinginan user/admin) 
         21.   Untuk address DNS nya sama dengan yang tadi (IP address yang di beri oleh ISP). Klik apply 
                lalu ok.

F.       Setting NAT 

          22.   Pilih menu IP
          23.   Lalu firewall
          24.   kemudian buka tab NAT
          25.   klik add
          26.   Pada tab general
          27.   Chain kita seting pada scnat       chain=scnat
          28.   Lalu buka tab action
          29.    Dan untuk action pilih masquerade      action=masquerade. Klik apply lalu ok.

SELESAI     Testing
                      -buka New Terminal 
                                 ping yahoo.com
sumber: http://bukuhariantkj.blogspot.com/2013/03/setting-nat-pada-router-mikrotik-via.html